FORKOWAS.COM, BANDUNG- Gerakan penghijauan di sejumlah kawasan lahan kritis di Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung terus digalakan, Minggu (31/3/2019).
Masyarakat Kecamatan Cilengkrang pun sauyunan atau sabilulungan melaksanakan tanam pohon kesayangan (satapok) di lima titik kawasan Kecamatan Cilengkrang, yang selama ini dinilai kritis.
"Bahkan kami berinisiatif mengajak ratusan masyarakat melaksanakan penanaman pohon melalui gerak jalan santai satapok di Kecamatan Cilengkrang pada Sabtu (30/3/2019). Gerak jalan santai itu diikuti sekitar 500 warga menelusuri sejumlah kawasan di Kecamatan Cilengkrang sejauh 8 km," kata Camat Cilengkrang Edi Kusnadi, S.Ip., M.Si., di Cilengkrang, Minggu (31/3/2019) siang.
Namun ada yang berbeda dan unik dalam kegiatan jalan santai satapok ini. Setiap peserta diwajibkan mendaftarkan jalan santai satapok dengan membawa dua pohon keras atau pohon produktif.
"Itu wajib dilakukan oleh para peserta jalan santai satapok. Kalau mereka tak membawa bibit pohon, ditukar atau diganti uang Rp 5.000/orang. Uang tersebut digunakan untuk pengadaan bibit pohon guna penghijauan di lahan kritis," kata Edi.
Menurut Edi, kegiatan jalan santai satapok dengan pendaftaran menggunakan bibit pohon itu menarik minat dan antusias ratusan warga sekitar.
Saat melaksanakan jalan santai satapok, kata Edi, masing-masing peserta membawa bibit pohon untuk langsung ditanamkan di lahan kritis.
"Sebelum melaksanakan jalan santai satapok, kita melaksanakan survei dulu. Jadi antara empat sampai lima titik yang dijadikan pos penanaman pohon yang dilakukan para peserta jalan santai satapok. Setiap pos penanaman jalan santai itu merupakan lahan kritis," jelas Edi.
Menurut Edi, penanaman pohon di lima pos yang menjadi jalur jalan santai satapok itu, selain di kawasan tanah carik desa, juga di tanah milik warga sekitar.
"Di tanah carik desa, ditanami pohon keras. Sedangkan di tanah milik warga, banyak ditanami pohon produktif, di antaranya jenis alpuket, nangka dan tanaman produktif lainnya. Apa yang kita tanam itu dapat menghijaukan lahan kritis, selain itu tanaman yang kita tanam dapat mensejahterakan pemilik tanah disaat tanaman itu menghasilkan buah-buahan," katanya.
Ia mengatakan, gerakan jalan santai satapok itu dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-378 dan Hari Jadi Kecamatan Cilengkrang ke-30.
"Cilengkrang itu mulai devinitif pada 1 April 1989, sampai 1 April usia Kecamatan Cilengkrang sudah mencapai 30 tahun setelah pengembangan dari Ujungberung waktu itu. Usia Cilengkrang itu sama dengan Cileunyi. Namun Cileunyi pemekaran dari Cibiru," katanya.
Edi mengatakan, gerakan penghijauan melalui jalan santai satapok ini memberikan warna tersendiri. Soalnya, jalan santai dengan pendaftaran menggunakan pohon jarang dilakukan di tempat lain.
"Ini mulai diinisiasi di Kecamatan Cilengkrang," katanya.
Namun untuk menambah daya tarik para peserta jalan santai satapok, katanya, pihak penyelenggara menyiapkan hadiah berupa televisi, kulkas, sepeda gunung dan hadiah lainnya.
"Gerakan penanaman pohon melalui jalan santai satapok ini merupakan tindaklanjut dari gerakan penanaman pohon keras bersama Bupati Bandung H. Dadang M. Naser bersama Rimbawan di Cilengkrang beberapa pekan lalu," katanya.
Dikatakannya, gerakan penanaman pohon itu merupakan intruksi bupati Bandung untuk terus menerus dan berkelanjutan menanam pohon pada lahan kritis untuk mencegah banjir dan longsor.
Bahkan, dalam gerakan penanaman pohon tersebut dihadiri langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Asep Kusumah.
"Pak Kadis DLH turut menyambut para peserta jalan santai satapok di titik finis di kawasan Rumah Oma Opa, setelah titik star di Kantor Kecamatan Cilengkrang," katanya. (KS)*