FORKOWAS.COM, DARMARAJA -Budidaya tanaman jahe merah cukup berpotensi dongkrak perekonomian. Jahe merah, biasanya dijadikan bahan pokok beragam obat herbal. Tak heran jika jahe merah menjadi buruan para tengkulak.
Pihak Upt Pertanian dan ketahanan pangan Kecamatan Darmaraja, saat ini tengah berupaya mengajukan permohonan benih jahe merah tersebut. Hal itu menurutnya sangat berpotensi bisa mendongkrak ekonomi para petani, khususnya yang tergabung dalam kelompok tani yang ada di Kecamatan Darmaraja.
"Saya akui bahwa jahe merah akan punya nilai jual yang tinggi, dan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat petani,"kata Kepala Upt Pertanian dan Ketahan pangan Kecamatan Darmaraja, Cecep Saepudin
Pada dasarnya, jahe merah masih termasuk sulit didapatkan, tak heran jika harganya juga masih sangat tinggi, seperti saat ini harga jahe merah per kilogramnya itu mencapai 80rb. Nilai itu untuk para petani di Kecamatan Darmaraja cukup menggiurkan.
"Informasinya, saat ini saja harga jahe merah itu mencapai 80rb/kg nya,"kata dia
Pihaknya mengajukan permohonan untuk pengadaan benih jahe merah, sebab kurtur tanah di Darmaraja akan sangat cocok untuk penanaman jahe merah.
"Kita optimis di tahun 2020 kita bisa tanam jahe merah,"katanya
Terpisah, salah satu petani di Kecamatan Darmaraja, Sujana menyebutkan, untuk jahe merah memang jadi idaman para petani, namun warga terkendala oleh modal untuk pengadaan benihnya.
Selain itu, harus ada dukungan dari pihak terkait agar warga diberikan izin memanfaatkan tanah kebun yang sudah dibebaskan oleh proyek Waduk Jatigede. Sebab ada beberapa titik di wilayah Darmaraja, tanah yang sudah dibebaskan tapi tidak tergenang dan kecil kemungkinan untuk tergenang.
"Daripada mubajir, lebih baik tanah yang tidak tergenang itu dimanfaatkan untuk ditanami jahe atau palawija lainnya,"kata dia (eri/sumedang ekspres)