FORKOWAS.COM, BANDUNG -
Pagelaran wayang golek masih diminati ribuan warga Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Bahkan, seni budaya tradisional wayang golek ini menjadi sarana yang efektif untuk menyatukan masyarakat.
Wayang golek pun menjadi sarana untuk kampanye yang efektif sambil menghibur masyarakat dalam upaya meningkatkan indeks kebahagiaan warga.
Untuk itu, seni budaya wayang golek Giriharja 3 dengan Dalang Dadan Sunandar Sunarya turut dihadirkan di tengah-tengah ribuan massa dalam rangka kegiatan mengkampanyekan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ir. Joko Widodo-Prof. Dr. KH Ma'ruf Amin dan mengkampanyekan caleg dari Partai Golkar di lapangan Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung, Sabtu (30/3/2019) malam sampai Minggu (31/3/2019) pagi.
Pagelaran wayang golek bisa menjadi wahana pendidikan dan wisata politik yang menghibur.
Tak tanggung-tanggung pagelaran wayang golek itu merupakan diinisiasi oleh dua figur caleg Golkar, yakni Fazwan Kusumadinata S.E., no urut 8 Dapil Jabar 2 untuk DPR RI, dan H. Dadang Supriatna S.Ip., M.Si., caleg Golkar no urut 4 Dapil Kabupaten Bandung untuk DPRD Jabar.
Kedua figur tokoh muda ini menampilkan wayang golek untuk mensosialisasikan pelaksanaan pemilu serentak yang akan digelar 17 April 2019 mendatang.
Direktur Bandung Political Institute (BPI) Deden Suwandi mengatakan, pemilu serentak nasional tersebut akan memilih presiden/wakil presiden Republik Indonesia dan memilih wakil rakyat yang akan duduk di kursi DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten/kota juga memilih calon senator Dewan Perwakilan Daerah.
"Model kampanye melalui pendekatan budaya (cultural approach) merupakan bagian yang sangat penting mensodialisasikan pemilu serentak yang dengan sentuhan budaya. Dengan harapan pemilu serentak berjalan dengan aman, tertib, damai, dan harmonis,” harap Deden Suwandi saat dimintai pendapatnya atas acara pagelaran wayang golek tersebut, Minggu pagi.
Menurut Kang Deden, sapaan akrabnya, melalui pagelaran wayang ini, masyarakat yang hadir dapat informasi yang utuh tentang keunggulan Paslon 01 (Jokowi - Ma'ruf Amin) dan informasi tentang kapabilitas, kapasitas, integritas para caleg dari Partai Golkar.
Lewat narasi "sang dalang" keberhasilan, capaian paslon 01 Jokowi-Maruf Amin berikut para caleg yang disosialisasikan dapat diperkenalkan secara utuh dalam sebuah event yang baik ini.
Dalam event ini pula bisa menjadi sarana efektif mengajak kepada warga yang hadir selain untuk mencoblos pasangan Jokowi-Amin juga warga diajak untuk nyoblos untuk caleg Fazwan dan Dadang Supriatna pada 17 April mendatang.
Dalam acara ini mengajak masyarakat untuk tidak golput.
"Model kampanye ini patut diapresiasi ditengah eskalasi politik yang makin memanas, masyarakat disajikan dengan model kampanye yang menghadirkan kegembiraan. Beda pilihan adalah keniscayaan. Namun perbedaan pilihan jangan sampai menimbulkan desintegrasi. Melalui budaya dan seni merekatkan persaudaraan. Mari kita rekatkan persaudaraan kita," papar Deden.
Deden menuturkan, untuk menyukseskan pemilu serentak, menjadikan pilpres dan pileg sebagai wahana pendidikan dan wisata politik.
Pagelaran Wayang Golek akan menjadi cara jitu untuk mensosialisasikannya.
“Pilpres dan pileg harus menjadi pendidikan dan wisata politik. Salah satu bentuknya, yaitu sosialisasi melalui wayang golek,” ucap Deden
Menurutnya, wayang golek biasanya mengajarkan nilai-nilai Kesundaan.
Hal ini juga terkait dengan kepemimpinan. Sosialisasi pemilu serentak akan jauh lebih efektif jika dilakukan melalui pendekatan seni dan budaya.
“Saya yakin sosialisasi melalui pendekatan budaya ini jauh akan lebih efektif dibandingkan melalui cara-cara yang lain,” pungkasnya. (KS)*