FORKOWAS.COM, KOTA BANDUNG --- Para senima Kota Bandung yang tergabung dalam Barak
Teater menggelar diskusi dengan tajuk Jamuan Teh Sore dan dan bercerita bersama
tentang Peran Seni Pertunjukan Dalam Membangun Karakter Bangsa. Acara digelar
di Warung Kopdar 26 Jl. Lengkong Kecil N. 26 Kota Bandung.
Doddy Eka Pratama yang
merupakan senior dalam dunia seni pertunjukan bersama Wanggi Hoed seorang
seniman pantomim Indonesia selaku pembicara menyampaikan pengalamannya dalam
berkesenian yang mampu ikut serta membangun karakter bangsa.
Pada sesi pertama dalam
diskusi tersebut merujuk pada pembahasan karakter bangsa yang mampu menangkal
berita bohong atau Hoax melalui seni
pertunjukan, hal ini dirasa perlu disampaikan oleh para pegiat seni.
“Dimulai dari diri kita
sendiri selaku pelaku seni dengan cara selalu menulis, baik itu berupa berita
ataupun naskah agar berita bohong yang bergerak dengan masif dapat dibedung,
karena berita bohong memang dibentuk oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab,”
tutur Wanggi Hoed.
Dikatakan dia, berita
bohong yang menyebar di dunia maya atau media social membuat para pegiat seni
harus ikut serta aktif di dalamnya (media sosial), tiada lain untuk dapat
mengendalikannya bukan dikendalikan.
“Hal ini yang nantinya
akan menular kepada apresiator yang mengapresiasi pertunjukan kita, dan ini
merupakan proses pendekatan yang efektif kepada masyarakat,” Doddy Eka
menambahkan.
Doddy menyebutkan apresiator
akan melihat para seniman mampu menunjukkan peran aktifnya dalam mengadang
berita bohong yang beredar, dari hal ini sudah dapat dipastikan bahwa seni
pertunjukan mampu membangun karakter bangsa.
”Meskipun memang selama
ini para pelaku seni berusaha membangun karakter tersebut melalui pertunjukan
yang disuguhkan yang selalu memiiki pesan moral dan edukasi, namun dalam hal
memberantas berita bohong, ya harus dilakukan juga dengan massif,” sambungnya.
Kegiatan diskusi ini
pun semakin hangat ketika peserta yang hadir melontarkan pengalamannya dan
pertanyaan lebih jauh mengenai peran pemerintah dalam medukung kegiatan
berkesenian. Hal ini dirasa perlu ditanyakan karena selama ini pemerintah sudah
mengadakan program khusus untuk para insan kreatif namun untuk seni pertunjukan
sendiri khususnya seni teaer dirasa belum merata dan bahkan belum terasa.
“Programnya sudah
bagus, tapi selalu ada oknum,” pungkas salah seorang peserta tersebut yang
ternyata diketahui bernama Dado Tisna.
Totalitas seniman dalam
keikutsertaannya membangun karakter bangsa sejatinya harus selalu didukung
dengan total pula oleh pemerintah. Dengan hal itu para seniman sepakat untuk
selalu mengawal dan mengawasi setiap program pemerintah yang berkaitan dengan
kesenian. Oleh karena itu seniman satu suara untuk tidak golput dalam helatan
politik tahun ini. Hal ini dianggap pula sebagai cerminan bahwa pelaku seni memberikan
tauladan bahwa tidak golput merupakan karakter bangsa yang harus dijaga demi
terselenggaranya tatanan kehidupan berbangsa yang lebih berdaulat.
Dalam sesi terakhir
pembicara menutup kegiatan diskusi dengan singkat. “Intinya kita selaku para
pelaku seni harus selalu hidup, bergembira dan tidak korupsi.” Ucap Wanggi Hoed
dan Doddy Eka menambahkan “Hidup bahagia itu harus, dengan kesenian kebahagiaan
itu akan bertambah.”
Kegiatan diskusi ini ditutup dengan harapan kedepannya agar kegiatan serupa (diskusi) akan terus ada, tidak hanya diselenggarakan oleh Barak Teater saja, namun oleh kelompok kesenian manapun dengan tujuan para pelaku seni mampu memberikan kontribusi lebih untuk bangsa. (rls)