Ciptakan Aplikasi Digital Saputangan, Yayan Raih PNS Berprestasi Tingkat Kabupaten Bandung
FORKOWAS.COM, BANDUNG - Ir. Yayan Agustian, M.Si., adalah salah satu pegawai negeri sipil (PNS) berprestasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung.
Dari sekian banyak PNS di Kabupaten Bandung, Yayan berhasil meraih juara pertama PNS berprestasi tingkat Kabupaten Bandung pada 2019 kategori jabatan administrasi.
Atas prestasinya itu, Yayan Agustian yang saat ini menempati posisi Kepala Bidang Sarana Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Bandung ini langsung mendapatkan hadiah atau penghargaan melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah dan piagam penghargaan yang diserahkan langsung Bupati Bandung H. Dadang M. Naser didampingi Wakil Bupati Bandung H. Gun Gun Gunawan.
Penyerahkan hadiah di sela-sela kegiatan upacara Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-378 di Lapangan Upakarti Komplek Pemkab Bandung di Soreang, Sabtu (20/4/2019).
Disaksikan langsung Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A. Tisna Umaran, M.P., Yayan Agustian setelah meraih penghargaan itu langsung bersyukur karena prestasi itu menjadi kebanggaan tersendiri.
Bahkan sebagai bentuk pengalaman berharga yang dialami Yayan sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Prestasi yang diraih pria yang mengenakan kaca mata dan berpenampilan sederhana ini, setelah dirinya mampu berinovasi dalam memberikan pelayanan publik untuk masyarakat luas di Kabupaten Bandung.
Salah satu inovasi yang dikembangkannya itu, yakni sistem aplikasi penyuluhan pertanian sabilulungan atau yang disingkat saputangan.
"Saputangan ini efektif untuk pelaporan statistik pertanian secara digital atau elektronik," kata Yayan dengan nada bangga di Dinas Pertanian Kabupaten Bandung di Soreang, Sabtu (20/4/2019).
Yayan menyatakan, dengan dibuatnya aplikasi digital saputangan ini, tujuannya adalah mempercepat dan mempermudah pelaporan pertanian secara akurat, efisien, dan tepat waktu.
Menurutnya, inovasi aplikasi digital ini mulai dikembangkan sejak Juni 2017 silam. Bahkan, aplikasi digital saputangan ini sempat diverifikasi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Bahkan aplikasi digital hasil hak cipta PNS teladan ini sempat disinergikan dengan aplikasi digital yang ada di Pusdatin Kementan RI, yakni elektronik Pengembangan Data Pangan Strategis (e-PDPS).
Ada perbedaan yang mencolok antara aplikasi yang dibuat Yayan (saputangan) dengan aplikasi e-PDPS yang dikembangkan Pusdatin Kementan RI. e-PDPS hanya berisi pelaporan statistik pertanian, khususnya tanaman pangan dan dibuat pada 2019.
"Berbeda dengan inovasi aplikasi saputangan. Inovasinya lebih unggul karena menyajikan pelaporan statistik pertanian mulai tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan lainnya," jelas Yayan.
Melihat perbandingan antara aplikasi saputangan dan e-PDPS ini, aplikasi saputangan yang diciptakan Yayan lebih bagus dan lebih diunggulkan karena kelengkapan dalam aplikasi pelaporannya.
"Saputangan akan menjadi percontohan nasional pada sistem aplikasi di pemerintah daerah. Selain lebih unggul, saputangan ini datanya lebih lengkap karena ada pula laporan padi, jagung, kedelai, buah-buahan, produksi susu dan lainnya yang merupakan hasil pertanian," jelasnya.
Yayan mengatakan, inovasi aplikasi digital saputangan ini bisa digunakan pelaporan statistik pertanian mulai dari kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pusat.
"Aplikasi ini bisa menjadi kebanggaan Pemkab Bandung dan menjadi percontohan kabupaten dan kota lainnya di Indonesia," tuturnya.
Yayan menuturkan, aplikasi yang dibuatnya itu akan dikerjasamakan atau dikomunikasikan dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo) Kabupaten Bandung dalam upaya pengembangan informasi.
"Dengan harapan, aplikasi digital saputangan ini bermanfaat bagi masyarakat dan tak mubajir. Bahkan, aplikasi digital saputangan ini bagian smart city yang dibuat Diskominfo," pungkasnya. (KS)*