FORKOWAS.COM, PAMULIHAN - Sejumlah pedagang tape gantung dan ubi cilembu di sekitaran cadas pangeran mengeluhkan sepinya pembelian semenjak Tol Cipali beroperasi.
Salah seorang pedagang, Dede (34) mengatakan tiap tahun omset penjualan tape dan ubi cilembu terus mengalami penurunan, itu dampak dari Tol Cipali.
Bahkan yang lebih dikhawatirkan lagi apabila Tol Cisumdawu sudah beroperasi.
"Biasanya sebelum ada Tol memasuki lebaran atau musim mudik sudah mulai ramai pembeli tapi sekarang sampai sore ini belum ada satu pun pembeli yang datang," ujarnya kepada Forkowas.com.
Ia pun mengaku kesulitan menjual kembali barang apabila tidak laku terjual semisal tape gantung jika lama tidak terjual akan membusuk.
"Jelas membuat kami rugi, jauh dari kata untung, sementara pembayaran untuk pembelian tape juga mengandalkan uang dari hasil penjualan," ucapnya.
Kondisi tersebut, kata Dede, terjadi setelah beroprasinya tol cipali yang berdampak berkurangnya kendaraan yang melintas, yang biasanya mudik lewat cadas pangeran kini menggunakan akses tol cipali.
"Kami juga tidak dapat membayangkan untuk tahun-tahun kedepannya setelah di beroperasinya tol cisumendawu, mungkin kami khususnya para pedagang di kawasan cadas pangeran ini, tidak akan laku sama sekali dan mungkin akan berhenti berjualan," tambahnya dengan wajah yang lemas.
Ia pun berharap, adanya pemerintah yang bisa peduli pada nasib para penjual oleh-oleh Sumedang.
"Bingung harus bagaimana, semoga pemerintah memberikan solusi agar para pedagang disini tidak gulung tikar, dan adanya bantuan permodalan untuk kami para pedagang kecil," pungkasnya. (Egi)*