FORKOWAS.COM, BANDUNG.-
Sejumlah bakal calon kepala Desa Manggungharja Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung sudah memdaftarkan diri menjadi bakal calon kepala desa pada pelaksanaan pemilihan kepala desa di desa tersebut, Senin (29/7).
Di antaranya, bakal calon kepala Desa Manggungharja, H. Herdiman Buhori, S.Ip., dan bakal calon kepala desa lainnya.
H. Herdiman Buhori mengaku, mencalonkan diri menjadi bakal calon kepala Desa Manggungharja karena sebagai anak muda dan pituin warga setempat termotivasi ingin membangun desa setempat lebih harum di mata masyarakat.
"Kami berharap, Desa Manggungharja lebih manggung," harap Herdiman kepada wartawan di Desa Manggungharja, sesaat sebelum mendaftarkan diri menjadi bakal calon Kepala Desa Manggungharja.
Selama ini, imbuh Herdiman, nama Desa Manggungharja, kelihatannya terkenal beda dari desa lainnya. Padahal, jika dilihat dari letak geografis, Desa Manggungharja bisa menjadi desa maju karena dilintasi jalan provinsi.
"Kami sebagai anak muda, ingin Desa Manggungharja maju seperti desa lainnya," harap Herdiman.
Ia sebagai bakal calon kepala desa, berusaha membidik peningkatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan agama. Karena itu, Herdiman ingin menunjukkan kepedulian terhadap umat dan melayani rakyat.
"Mencalonkan kepala desa keinginan sendiri. Sebenarnya, saya belum mengambil formulir pendaftaran, tapi langsung daftar dan langsung mengisi formulir di tempat," kata Herdiman.
Ia berharap, pelaksanaan pilkades Desa Manggungharja aman dan kondusif.
"Tidak ada gesekan, karena Desa Manggungharja rata-rata keluarga dan masih satu rumpun," ucapnya.
Di tempat sama, Pjs. Kepala Desa Manggungharja Agus Nurul Huda mengatakan, partisipasi warga dalam mencalonkan kepala desa sangat tinggi dan terlihat antusias.
Soalnya sudah ada beberapa bakal calon kepala Desa Manggungharja yang mendaftarkan diri.
"Syukur alhamdulillah, ada elemem masyarakat yang peduli untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala Desa Manggungharja. Mereka mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala desa, berangkat dari kepedulian," kata Agus.
Agus mengatakan, mereka mencalonkan diri menjadi bakal calon itu, karena ingin berbuat dan berkiprah serta memajukan desa yang sudah ada.
"Yang mendaftarkan diri itu yang turut berpartisipsi. Mereka ikut andil pada pesta demokrasi (pilkades). Kami juga turut bangga di antara warga terlihat antusias mencalonkan diri. Itu menunjukkan mereka ingin membangun desa sendiri," katanya.
Agus mengatakan, jika dalam tahapan pilkades ini melebihi lima bakal calon kepala desa yang mendaftarkan diri, tentunya melewati proses seleksi.
"Pasalnya, yang ditetapkan lima calon kepala desa. Sementara yang mengambil formulir dikabarkan ada 11 orang, dan sudah mengembalikan formulir dan mendaftarkan diri sudah beberapa bakal calon kepala desa," katanya.
Menurutnya, baik yang sudah mengambil formulir maupun yang sudah mendaftarkan diri, mereka memiliki niatan positif untuk membangun desa.
"Mereka memiliki obsesi membangun desa lebih baik," katanya.
Ia meyakini semua bakal calon sudah merencanakan dan memiliki program membangun desa lebih baik.
"Itu lebih baik, daripada mereka tak memiliki keinginan atau kurang peduli terhadap desanya," katanya.
Agus mengatakan, mereka mencalonkan diri menjadi bakal calon kepala desa karena banyak peluang untuk meningkatkan pembangunan.
Apalagi saat ini rata-rata anggaran yang digulirkan ke desa mencapai rata-rata Rp 2 miliar.
Anggaran miliaran rupiah itu dari dana desa, alokasi dana perimbangan desa, bantuan gubernur dan raksa desa.
"Dengan harapan, anggaran miliaran rupiah itu bisa diimplementasikan sebesar-besarnya atau semaksimal mungkin untuk membangun desa. Bahkan anggaran itu menjadi modal besar untuk menjadikan desa yang maju mandiri dan berdaya saing," ujarnya. *