SUMEDANG, FORKOWAS.COM - Irigasi Gantung Nagrog di Dusun Cipari Desa Sukamaju Kecamatan Rancakalong dinilai tak bermanfaat.
Padahal, pembangunannya
menghabiskan anggaran dalam jumlah banyak sekira miliaran rupiah.
Terpantau, saluran tersebut hingga saat ini tidak bisa mengairi ribuan hektar lahan sawah.
Sesuai rencana awal, irigasi tersebut untuk pengairan di 10 desa yang ada di tiga Kecamatan.
Diantaranya, Kecamatan Rancakalong, Sumedang Utara dan Kecamatan Tanjungkerta.
Dibenarkan Kepala Dusun (Kadus) I Desa Mekar Jaya, Yayat Supriatna kepada awak media, Selasa 6 Agustus 2019.
"Sudah cukup lama, lahan sawah di Desa Mekar Jaya terbengkalai atau tidak bisa ditanami akibat kekerungan," ucapnya.
Pembangunan irigasi itu dianggap mubajir, karena kurang bernilai manfaat.
Karena air yang mengalir ke area pesawahan hanya disambungkan ke pipa berdiameter 50 CM saja.
"Dari 5 ribu Hektare sawah di sini (Desa Mekar Jaya, red), hanya sekitar 5 ratus Bata yang bisa diairi. Itu pun harus giliran," ujarnya.
Kini, lahan pesawahan yang tidak terairi, sudah berubah fungsi menjadi kebun.
"Untuk menyambung hidup, para petani terpaksa memanfaatkan tanahnya untuk ditanami singkong, jagung, kacang dan sebagainya," kata dia.
Keluhan yang sama disampaikan petani warga setempat, Aan Sutisna 35 yang mengatakan sawahnya menjadi kebun akibat kekeringan.
Menurutnya, kendati ada perbaikan saluran air beberapa kali dilakukan pemerintah tapi tidak berdampak.
Menurut informasi, pembangunan Irigasi Nagrog menghabiskan anggaran sekitar Rp 8.5 Miliar. Rp 3.5 Miliar pada tahun 2013 dan Rp 5 miliar dari APBD Sumedang 2017.
Sementara, pejabat terkait di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumedang, tak ada di kantor ketika ditemui awak media. (F1)*
Foto | Seorang petani memberikan keterangan kepada wartawan soal irigasi gantung Nagrog.
Kini, lahan pesawahan yang tidak terairi, sudah berubah fungsi menjadi kebun.
"Untuk menyambung hidup, para petani terpaksa memanfaatkan tanahnya untuk ditanami singkong, jagung, kacang dan sebagainya," kata dia.
Keluhan yang sama disampaikan petani warga setempat, Aan Sutisna 35 yang mengatakan sawahnya menjadi kebun akibat kekeringan.
Menurutnya, kendati ada perbaikan saluran air beberapa kali dilakukan pemerintah tapi tidak berdampak.
Menurut informasi, pembangunan Irigasi Nagrog menghabiskan anggaran sekitar Rp 8.5 Miliar. Rp 3.5 Miliar pada tahun 2013 dan Rp 5 miliar dari APBD Sumedang 2017.
Sementara, pejabat terkait di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumedang, tak ada di kantor ketika ditemui awak media. (F1)*
Foto | Seorang petani memberikan keterangan kepada wartawan soal irigasi gantung Nagrog.