Sekitar 500 siswa SMP yang tersebar di delapan gugus di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung mengikuti pendidikan Citizen Journalist II yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kabupaten Bandung di Graha Arjasari Jalan Arjasari Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Sabtu (28/9/2019).
Ratusan siswa tersebut diajak berkomunikasi berkaitan dampak penggunaan dan etika dalam berkomunikasi melalui media sosial di kalangan pelajar serta menjaga lingkungan di kawasan daerah aliran Sungai Citarum.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Kabupaten Bandung Rezytia Prasadja mengatakan, para siswa yang hadir dalam kegiatan Citizen Journalist II ini diberikan pemahaman dan pembelajaran tentang penggunaan alat komunikasi (gadget) berupa handphone yang dilengkapi dengan peralatan untuk memfoto sebuah obyek.
"Dalam Citizen Journalist II ini bagaimana para siswa bisa menggunakan gadget disaat membuat foto atau memvideokan situasi dan kondisi terkini. Tak hanya di kawasan daerah aliran Sungai Citarum saja, termasuk kondisi terkini tumpukan sampah, hutan gundul, pabrik buang limbah sembarangan," jelas Rezytia kepada wartawan di sela-sela kegiatan Citizen Journalist II.
Melihat kondisi terkini seperti itu, Rezytia mengungkapkan, bisa dilaksanakan oleh para siswa yang rumahnya dekat bantaran Sungai Citarum.
"Para siswa SMP bisa melaporkan langsung kondisi terkini, dengan cara di update melalui sosial media. Kita ajarkan para siswa bagaimana mengemas beritanya. Agar tidak menjadi hoaxs," kata Rezytia.
Ia mengatakan, kegiatan Citizen Journalist II ini sebenarnya pelaksanaannya sudah lehih dari dua kali. Namun khususnya pengenalan kepada para siswaSMP baru dua kali ini. Sebelumnya, kepada ribuan siswa SMA/SMK di Kabupaten Bandung.
"Kenapa kegiatan Citizen Journalist ini melibatkan para siswa SMP saja dan temanya tentang Citarum Harum. Mengingat penanggulangan kerusakan Sungai Citarum, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama masyarakat. Apalagi saat ini dalam upaya mengembalikan kondisi Sungai Citarum ke semula melibatkan jajaran TNI dan Polri," paparnya.
Untuk menambah wawasan terhadap para siswa SMP, ia mengatakan, dalam kegiatan tersebut melibatkan sejumlah narasumber. Mulai dari Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, praktisi media, PWI, reporter senior, kemudian wartawan televisi Mudjib Prayitno, pegiat medsos, instragram, dan youtube Wisma Putra dan pihak lainnya.
Sementara itu, Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat mengatakan, kegiatan Citizen Journalizes II sangat penting untuk dilaksanakan, khususnya kepada para siswa SMP di Kabupaten Bandung.
"Sebaik apapun pekerjaan kita, atau sekecil apapun pekerjaan kita tak disebarkan melalui medsos (media sosial) tak akan terdengar dan diketahui banyak orang. Kerja dengan ikhlas, dan disebarkan melalui medsos akan terasa manfaatnya oleh masyarakat," kata Yusep.
Menurut Yusep, Citizen Journalist merupakan kegiatan strategis, apalagi melibatkan para siswa SMP. "Ini akan mudah dicerna dan dipahami oleh para siswa SMP. Informasi ini bisa disebarluaskan oleh para siswa ke siswa lainnya," katanya.
Dengan harapan, imbuh Yusep, disaat mereka sudah dewasa nanti tidak lepas dari program Citarum Harum.
"Akan punya marwah, kalau mengawali kerja dengan kerja bersama-sama. Lakukan kerja baik, apalagi didukung media yang selama ini memberitakannya. Sebab, jika tak diberitakan oleh media, marwahnya tak akan terlihat," katanya.
Ia pun menyikapi tentang persoalan sampah di Kabupaten Bandung. Dengan memiliki sarana dan prasarana 83 truk angkutan sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, harus menjangkau semua kecamatan. Yaitu dengan daya jangkau mulai dari Soreang, Nagreg, Ciwidey, Banjaran dan daerah lainnya.
Yusep mengatakan, truk angkutan sampah itu, ada di sebuah wilayah datangnya truk pengangkut sampah itu sekali dalam dua minggu. "Itu pun truk pengangkut sampah datang setelah masyarakat telepon," katanya.
Ia menduga, dalam penanganan sampah yang dilakukan pemerintah mengalami keterbatasan anggaran. Sehingga persoalan sampah dengan wilayah yang luas ini, dalam penangannya tak mengandalkan pemerintah.
"Penanganan sampah harus mulai dari keluarga, yaitu dengan cara memilah sampah plastik. Sampah organik bisa dibuatkan pupuk. Di setiap RT dan RW disiapkan bank sampah, untuk membantu pemerintah dalam penanganan sampah," katanya.
Ia pun mengatakan, sampah di Bandung Raya itu dalam sehari menghasilkan 6.000 ton, sedangkan yang diangkut ke TPA Sarimukti 2.000 ton. "Sisanya, 4.000 ton ke mana? Kami berharap sampah 4000 ton dikelola di rumah masing-masing. Karena selama ini, persoalan sampah tak selesai-selesai," katanya.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H. Maman Sudrajat mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan Citizen Journalis II yang melibatkan ratusan siswa SMP di Kabupaten Bandung.
"Kami berharap, kegiatan ini kontinyu dan Dinas Pendidikan siap mendukungnya. Apalagi dalam kegiatan ini, materi pokoknya membahas tentang Citarum Harum yang disampaikan pakarnya," katanya.
Maman juga berencana untuk mengundang Satgas Citarum Harum ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan program Citarum Harum.
"Supaya informasi tersebut cepat tersampaikan, selain kepada masyarakat umum. Kami juga berharap, para siswa bisa menyampaikan informasi ini kepada para siswa lainnya," pungkasnya.***