BANDUNG, FORKOWAS.COM.-
Rancangan Undang-undang (RUU) Pesantren resmi menjadi UU (Undang-Undang) usai ketok palu di rapat paripurna yang dilaksanakan di Gedung DPR RI di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Ketua Fraksi PKB DPR RI H. Cucun Ahmad Syamsulrijal usai rapat paripurna menyampaikan apresiasinya kepada seluruh Fraksi d iparlemen yang ikut mensuport dan mendukung disahkannya RUU menjadi UU Pesantren yang akan memayungi eksistensi pesantren.
“Atas nama pimpinan Fraksi PKB, kami haturkan terima kasih kepada seluruh Fraksi di DPR yang ikut mendorong lahirnya UU Pesantren ini,“ kata politisi asal Kabupaten Bandung kepada wartawan, Selasa sore.
Sebagai inisiator terlahirnya Undang-Undang Pesantren itu, Cucun menilai kehadiran UU tersebut diharapkannya mampu menjadi payung hukum serta mendorong kemajuan pondok pesantren yang menjadi basis dukungan partai yang terlahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) itu.
“Kehadiran UU ini diharapkan akan memajukan pesantren, tidak lagi ada diskriminasi di dunia pendidikan pesantren yang sudah jelas memberi kontribusi nyata bagi bangsa dan negara kita,” harap Cucun.
Mandat Panglima Santri, Gus Imin selaku Ketua Umum DPP PKB yang senantiasa mengawal dan mengingatkan untuk istiqomah memperjuangkan RUU tersebut, menurut Cucun, juga rampung dikerjakan.
“Alhamdulillah, mandat Ketum DPP PKB kita telah berhasil kita perjuangkan bersama. Agar UU ini menjadi kado terindah jelang perayaan hari Santri Nasional Oktober 2019 mendatang,” katanya.
Sebagaimana diketahui, para santri se-Nusantara akan merayakan Hari Santri yang ditetapkan Jokowi pada 22 Oktober mendatang dan uniknya pengesahan RUU Pesantren ini juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun Panglima Santri, Gus Imin ke-53 .
“Saya kira ini bagian dari barokah, panglima santri mendapat hadiah terindah di hari ulang tahunnya berupa RUU yang selama ini menjadi mimpi beliau untuk di sahkan menjadi UU Pesantren,” paparnya.
RUU Pesantren baru saja ketok palu di rapat paripurna dan langsung disambut sholawat dari jamaah yang ada di balkon yang memadati area paripurna.
“Ini bentuk kebahagiaan dan rasa syukur,” pungkasnya.***