BANDUNG, FORKOWAS.COM.-
Meski awal musim hujan sudah mulai melanda Kabupaten Bandung, namun kesulitan air bersih masih dialami masyarakat Kabupaten Bandung di berbagai wilayah dan daerah. Pasalnya, curah hujan yang terjadi pada awal musim hujan belum memenuhi kebutuhan air bersih warga sekitar."Seperti dialami sejumlah warga di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Di sana banyak warga yang mengalami kesulitan air bersih, sehingga kami berusaha untuk memasok kebutuhan air bersih guna memenuhi kebutuhan warga setempat," kata Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H.M. Dadang Supriatna kepada wartawan di Ciparay, Jumat (22/11/2019).
Ia mengatakan, untuk pendistribusian kebutuhan air bersih kepada warga di Pangalengan itu, pihaknya bekerjasama dengan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung.
"Kita komunikasi dengan PDAM, kebetulan PDAM memiliki armada dan persediaan air baku air bersih yang bisa didistribusikan untuk masyarakat," katanya.
Dadang mengatakan, pasokan air bersih itu belum memenuhi kebutuhan warga yang mengalami kesulitan air.
Tetapi setidaknya, katanya, dapat meminimalisir sebagian warga yang membutuhkan air bersih.
"Belum semua warga kebagian air bersih, ketika kita memasok air bersih ke Pangalengan pada Kamis (21/11/2019). Bahkan sampai saat ini masih banyak warga yang meminta pasokan air bersih, karena mereka mengalami kekurangan air bersih. Tetapi minimal, warga yang sudah menerima pasokan air bersih itu, dapat mengurangi beban warga disaat mengalami kesulitan air bersih," ungkapnya.
Ia pun melihat langsung kesulitan warga akan kebutuhan air bersih. Bahkan warga tampak antri untuk mendapatkan pasokan air bersih yang didistribusikan anggota dewan bekerjasama dengan PDAM Tirta Raharja.
"Hanya dalam beberapa jam, air pun habis diambil warga. Mereka pun benar-benar sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Mengingat sebagian wilayah di Kecamatan Pangalengan minim sumber air, sehingga kita berkewajiban untuk membantu warga yang membutuhkan air bersih," ucapnya.
Ia berharap, permasalahan air bersih yang dialami warga Pangalengan itu bisa menjadi perhatian pemerintah daerah. Dengan harapan, kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih bisa tertanggulangi.
"Minimal ada sarana dan prasarana air bersih untuk kebutuhan air bersih. Pengadaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat itu, bisa dengan cara menyalurkan air bersih dari sumber mata air. Bisa juga dengan cara pengambilan air bawah tanah, yang difasilitasi pemerintah," katanya.
Dadang pun mendengar langsung keluhan warga Pangalengan yang menyebutkan ada di antara wilayah yang sama sekali tidak ada sumber air.
"Maka salah satu cara untuk pengadaan air bersih dengan cara pembuatan sumur pantek dengan kedalaman 50-60 meter. Supaya pemenuhan air bersih untuk masyarakat sekitar bisa terminimalisir. Air bersih itu menjadi sumber penghidupan yang sangat vital," paparnya.
Dadang berharap pengadaan sarana dan prasarana air bersih di Pangalengan harus menjadi prioritas untuk menunjang kesehatan masyarakat.
"Mengingat kebutuhan air bersih tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia," pungkasnya. (F-15)