FORKOWAS.COM, JATINANGOR - Sejumlah petani di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor tidak menghiraukan dengan musim kemarau yang tidak berdampak kepada penurunan kualitas pertanian.
Berbeda dengan wilayah lainnya Musim kemarau kerap dikeluhkan para petani lantaran debit air yang biasa mengairi sawah warga berkurang.
Salah seorang petani di Desa Jatiroke Uung (45) mengatakan, musim kemarau sebagian petani merasa riskan karena debit air dari irigasi semakin sedikit, dan yang di paling di untungkan adalah pesawahan warga diwilayah yang dekat dengan Cekdam antara Desa Hegarmanah dan Jatiroke.
"Karena dekat dengan Cekdam, secara otomatis pembagian irigasi paling diuntungkan, sehingga pesawahan kawasan Jatiroke masih cukup ditanggulangi sama irigasi," ucapnya kepada Forkowas.com.
Musim kemarau ini, kata ia, petani di Jatiroke sudah tiga kali melakukan panen padi, mungkin beberapa desa yang jauh dari cekdam irigasi akan kesulitan air.
"Bahkan kalau musim kemarau lama, para petani saling berbagi air dan sampai dilakukan penjagaan agar jangan sampai berebut," ucapnya. (Syarif)*
"Karena dekat dengan Cekdam, secara otomatis pembagian irigasi paling diuntungkan, sehingga pesawahan kawasan Jatiroke masih cukup ditanggulangi sama irigasi," ucapnya kepada Forkowas.com.
Musim kemarau ini, kata ia, petani di Jatiroke sudah tiga kali melakukan panen padi, mungkin beberapa desa yang jauh dari cekdam irigasi akan kesulitan air.
"Bahkan kalau musim kemarau lama, para petani saling berbagi air dan sampai dilakukan penjagaan agar jangan sampai berebut," ucapnya. (Syarif)*